RINGKASAN BUDIDAYA TANAMAN KAKAO
SYARAT TUMBUH
Iklim dan tanah
- Garis lintang 10oLS sampai 10o LU
- Ketinggian lahan 0 – 600 m
- Curah hujan 1500 – 2500 mm/tahun.
- Bulan kering [curah hujan < 60 mm/bulan] kurang dari 3
- Suhu maks 30 – 32 oC dan suhu min 18-21 oC
- Kemiringan tanah < 45 % dan kedalaman olah < 150
- Tekstur tanah terdiri atas 50 % pasir, 10 – 20 % debu dan 30 – 40 % lempung berpasir.
- Sifat kimia tanah pada lapisan olah 0 – 30 cm adalah,
- Kadar bahan organik > 3,5%
- C/N ratio antara 10 – 12
- Kapasitas Tukar Kation [KTK] > 15 me/100 g tanah
- Kejenuhan basa > 35 %
- pH 4,0-8,5. Optimum pada pH 6,0-7,0
- Kadar unsur hara minimum tanah yang dibutuhkan: N = 0,38 %, P [Bray l] = 32 ppm,
K tertukar = 0,50 me/100 gr, Ca tertukar = 5,3 me/100 gr, Mg tertukar 1 me/100 gr.
BAHAN TANAM
Persyaratan
- Produktivitas minimal: 2 kg/pohon/tahun.
- Berat per biji minimal; 1 gram
- Penanaman: multikonal [3 klon]. Ditanam berselang-seling 3 – 4 pohon per klon.
- Gunakan klon yang bersertifikat dan adaptif dengan iklim di wilayah penanaman.
- Toleran terhadap hama dan penyakit
- Gunakan entres dari sumber bersertifikat.
- https://www.cctcid.com/2024/07/25/pembibitan-kakao-melalui-teknik-perbanyakan-generatif-bagian-i/
- https://www.cctcid.com/2024/07/26/pembibitan-kakao-melalui-teknik-perbanyakan-vegetatif/
PEMBUKAAN LAHAN BARU
- Status hukum kepemilikan
- Diluar area hutan lindung dan hutan konservasi.
- Tidak diperkenankan melakukan pembakaran biomassa sisa pembersihan lahan.
- Membuka lahan secara manual.
- Tidak menggunakan bahan aktif herbisida yang dilarang oleh Pemerintah.
- Mempertahankan tanaman tahunan yang ada di lahan sebagai penaung.
- Menjadikan biomassa sisa pembersihan lahan untuk menjaga kesuburan tanah.
PENENTUAN JARAK TANAM
- Jarak tanam ditentukan atas dasar agroklimat dan topografi lahan. Pada iklim kering, jarak tanam kakao lebih rapat daripada di lahan Jarak tanam kakao di lahan datar lebih rapat daripada di lahan miring.
- Jarak tanam yang umum adalah 3 x 3 m atau 3 x 3,5 .
- Titik lubang tanam [pengajiran] ditentukan dengan sistem patok agar posisi tanaman di dalam barisan dan antar barisan dapat teratur.
- Pengajiran pada lahan miring ditentukan dengan 2 patok masing-masing untuk tanaman kakao dan pohon pelindung
PERSIAPAN LUBANG TANAM
- Lubang tanam dipersiapkan dengan memperhatikan topografi dan kondisi tanah [ketersediaan bahan organik dan air].
- Ukuran lubang 50 x 50 x 50 cm dengan menggemburkan pada bagian dasar lubang.
- Mencampur kapur dengan top soil sebelum penanaman untuk perbaikan kesuburan tanah.
- Lubang tanam dipersiapkan jauh hari sebelum penanaman [minimal 2 minggu] untuk aklimatisasi tanah galian terhadap minimalisasi panyakit penyakit akar.
PENANAMAN TANAMAN PELINDUNG
- Fungsi pohon pelindung [penaung] pada kebun kakao adalah untuk mengatur iklim mikro di sekitar tanaman kakao, menahan paparan sinar matahari langsung ke tanaman, membatasi perbedaan suhu antara suhu siang dan malam, menahan tiupan angin dan mencegah erosi.
- Keberadaan tanaman naungan merupakan bagian dari pengelolaan kebun kakao.
- Syarat utama tanaman penaung adalah dapat meneruskan cahaya difus, daun tanaman tidak gugur di musim kemarau, memiliki akar yang dalam, tidak bersifat alelopatik dan bukan sebagai inang hama dan penyakit tanaman kakao.
- Tingkat kerapatan pohon penaung tanaman ditentukan oleh umur tanaman, populasi dan tingkat kesuburan tanah.
- Tanaman penaung terbagi menjadi 2 golongan, yaitu penaung sementara dan penaung tetap.
- Pohon penaung sementara ditanam sebelum bibit kakao dipindahkan ke lahan kebun.
- Penaung sementara dibiarkan tumbuh sampai tanaman kakao muda berumur 2 – 3 tahun. Setelahnya, pohon penaung sementara dibabat dan diganti pohon pelindung tetap.
- Tanaman penaung sementara digunakan jenis Moghania macrophylla, Musa sp. Sedangkan, tanaman tahunan yang produktif dipakai sebagai pohon naungan tetap, antara lain tanaman buah, lamtoro, kelapa dan tanaman penghasil kayu.
- Tanaman pelindung perlu dipangkas secara berkala agar tidak terlalu lebat.
PEMUPUKAN
- Tujuan pemupukan: untuk menambah unsur hara ke dalam tanah, memperbaiki sifat fisik tanah dan keseimbangan unsur-unsur hara dalam tanah serta beberapa peranan lainnya. Tanaman kakao membutuhkan minimal 16 unsur hara yang terbagi menjadi 3 golongan, yaitu,
- Unsur Mineral [Makro]: Nitrogen [N], Fosfor [P], Kalium [K], Belerang [S], Kalsium [Ca], dan Magnesium [Mg]
- Unsur Mineral [Mikro]: Besi [Fe],Tembaga [Cu], Boron [Bo], Molidenun [Mo], Seng [Zn], Klorin[Cl] Mangan [Mn],
- Unsur non mineral : Karbon [C], Oksigen [O] dan Hidrogen [H].
- Aplikasi jenis pupuk disesuaikan dengan umur tanaman, seperti ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Dosis pemupukan atas dasar umur tanaman.
- Pupuk diberikan 2 kali per tahun, pada awal dan akhir musim hujan. Sehingga, pupuk mudah diserap oleh tanaman karena kandungan air dalam tanah masih tersedia.
- Aplikasi pemupukan mengikuti 2 cara, yaitu pembenaman dalam tanah dan penebaran permukaan tanah di sekitar pokok batang. Cara 1 dianggap baik karena pupuk tidak menguap. Cara 2 boros pupuk karena menguap atau larut ikut air hujan.
PEMANGKASAN
Tujuan,
- Membentuk kerangka tanaman kakao yang kuat dan produktif.
- Mengatur keseimbangan penyebaran cabang dan daun.
- Membuang bagian tanaman yang tidak bermanfaat [tunas air, cabang kering dan cabang saling-silang].
- Memacu tanaman membentuk daun bar
Efek Fisiologis Pemangkasan
- Memacu pertunasan
- Menurunkan kelembaban kebu
- Memperbaiki aerasi
- Meningkatkan penyinaran.
- Meningkatkan populasi serangga penyerbuk
- Merangsang pembentukan daun baru, bunga dan
Pangkas Bentuk:
- Membentuk kerangka cabang tanaman menjadi simetris saat awal tanaman mulai berbuah. Disisakan tiga cabang yang tumbuh sehat dan arah tumbuhnya simetri
- Memotong ujung cabang primer pada batas 75 – 100 cm dari jork
- Memangkas cabang-cabang sekunder tidak tumpang-tindih.
Pangkas Pemeliharaan
- Mempertahankan kerangka tanaman yang sudah terbent
- Mengatur agar penyebaran daun produktif merat
- Membuang bagian tanaman yang tidak dikehendaki [kering dan terserang hama dan penyakit].
- Melakukan pemangkasan tiap 2-3 bul
Pangkas Produksi
- Memacu pertumbuhan bunga dan buah. Dilakukan 3 kali setahun. Akhir musim kemarau, awal musim hujan serta pada pertengahan musim hujan. Proporsi ranting yang dipangkas antara 25 – 50%.
- Memicu pertumbuhan tunas semakin intensif. Setelah tunas menua pohon kakao akan berbunga.
Indikator Pangkasan
- Siang hari cerah, lingkungan kebun terasa sejuk. Kira-kira 25 % areal di bawa tajuk tanaman terlihat spot-spot cahaya.
- Pokok batang dan dahan utama ditumbuhi bunga dan buah.
- Sekitar pokok batang terhampar mulsa tebal daun sisa pangkasan yang menghambat pertumbuhan gulma.
Kesalahan Pemangkasan
- Memotong dahan berdiameter lebih dari 2,5 cm.
- Memotong ranting yang letaknya rapat pada cabang indukny
- Memangkas kanopi yang terlalu rimbun.
- Menghindari pemangkasan saat tanaman kakao sedang berbunga
PENGENDALIAN HAMA UTAMA [PBK]
Penggerek Buah Kakao
Gejala Kerusakan
- Buah kakao yang diserang berukuran panjang ± 8 cm dan berwarna belang-kuning.
- Ciri-ciri terserang biji kakao terserang PBK adalah lengket dan berwarna kehitaman.
Pengendalian
- Monitoring hama sejak dini.
- Mengubur kulit buah, plasenta dan buah yang terserang.
- Menyelubungi buah berukuran 8 – 10 cm dengan kantong plasti
- Mengendalikan serangga PBK dengan semut hitam [membuat sarang semut di atas jorket
Kepik Penghisap Buah
Gejala Kerusakan
- Penyebab serangga dengan panjang tubuh ± 1 cm, masa perkembangan 17 – 20 hari dan umur maksimum serangga dewasa 46 hari.
- Serangga meletakkan telur berwarna putih di kulit buah, tunas, dan tangkai buah.
- Muncul bercak hitam ukuran 2 – 3 mm dimulai di ujung buah dan menyebar ke seluruh bagian permukaan buah. Akhirnya buah mengering
- Serangan pada ranting menyebabkan pucuk daun layu dan akhirnya mati. Cabang mengering dan daunnya merangas
Pengendalian
- Pengendalian biologis menggunakan predator semut hitam.
Hama Penggerek Batang
Gejala Kerusakan
- Serangan terjadi pada tanaman belum menghasilkan [TBM]
- Gejala serangan terdapat lubang geratan pada batang atau cabang [pada permukaan lubang sering terdapat kotoran hama].
- Batang yang tergerat menjadi layu, kering, dan mati.
Pengendalian
- Memotong batang yang terserang 10 cm ke arah pangkal
- Secara kimia digunakan pestisida ke dalam lubang
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT UTAMA
Penyakit Busuk Buah [Phytophthora Palmivora]
Gejala Serangan
- Permukaan buah kakao terdapat bercak coklat kehitaman, dimulai dari ujung atau pangkal buah
Pengendalian
- Memetik buah yang terserang dan dikubur dalam tanah.
- Mengurangi kelembahan di sekitar tanaman kakao dengan memangkas pohon kakao dan penaung.
- Membasmi jamur secara kimiawi
Penyakit Kanker Batang
Gejala Serangan :
- Kulit batang agak berlekuk dan berwarna kehitaman.
- Muncul cairan kemerahan dipermukaan batang mirip lapisan karat.
- Lapisan bawah kulit membusuk dan berwarna merah anggur.
Penyebaran
- Penyebaran penyakit kanker batang sama dengan penyebaran penyakit busuk buah.
- Penyakit kanker batang dapat terjadi karena patogen yang menginfeksi buah menjalar melalui tangkai buah mencapai batang.
- Penyakit berkembang pada kebun dengan kelembaban dan curah hujan yang tinggi, atau sering tergenang air.
Pengendalian
- Kulit batang yang membusuk dikupas sampai batas kulit yang sehat.
- Luka kupasan diolesi fungisida tembaga konsentrasi 5%.
- Pohon dibongkar jika luka serangan sudah melebar ke seluruh lilit batang.
Penyakit Antraknose Colletotrichum,
Gejala Serangan :
- Muncul bintik-bintik coklat pada daun muda secara acak.
- Daun mulai berguguran.
- Ranting merangas tanpa daun dan akhirnya mati.
- Buah muda terdapat bintik-bintik coklat dan akhirnya layu, keriput dan kering.
- Buah tua terserang pada ujungnya, busuk dan kerin
Penyebaran
- Penyakit tersebar melalui konidia yang terbawa air hujan.
- Penyakit berkembang pada curah yang tinggi atau suhu tinggi di sekitar pohon.
Pengendalian
- Perbaikan kondisi tanaman, yaitu dengan pemupukan ekstra.
- Perbaikan kondisi lingkungan pohon, yaitu dengan menambah populasi pohon penaung secukupnya.
- Memangkas ranting-ranting
- Memotong buah yang membusuk.
- Menyemprot dengan fungisida
- Membongkar tanaman yang terserang berat.
Penyakit VSD [Vascular Streak Dieback]
Gejala Serangan :
- Daun menguning dengan bercak-bercak hijau
- Pada sayatan bekas duduk daun yang sakit tampak tiga noktah berwarna ciklat kehitaman.
- Garis-garis coklat pada jaringan kayu.
- Lentisel [pori-pori] batang dan ranting membesar.
- Nekrosis [kerusakan sel] di antara tulang daun.
Penyebaran
- Melalui basidiospora [spora reproduksi] yang diterbangkan oleh angin pada malam hari.
- Menyebar intensif pada suhu dingin dan curah hujan yang tinggi di malam hari.
Pengendalian
- Memotong ranting sakit pada xilem [kapiler pengangkut air dan nutrisi] pada batang dan ranting
- Membongkar tanaman yang terserang berat.
Penyakit Jamur Upas
Gejala Serangan
- Infeksi jamur berawal dari sisi bagian bawah cabang dan ranting dan membentuk miselium tipis berwarna putih. Pada fase ini jamur belum masuk ke dalam jaringan kulit.
- Jamur kemudian membentuk kerak yang berwarna merah jambu yang menyebabkan kulit cabang membusuk.
- Pada fase lanjut, jmur akan membentuk membentuk piknidia [benjolan] pada kulit berwarna merah tua. Menyebabkan cabang sakit dan daun layu.
Penyebaran
- Jamur upas menyebar oleh basidiospora [spora reproduksi] yang terbawa oleh angin.
- Jamur ini bersifat polifag [bersifat menyerang] pada beberapa jenis tanaman keras. Tanaman penaung sementara jenis kacangan Tephrosia Candida adalah inang jamur upas.
- Kelembaban lingkungan tanaman yang tinggi sangat membantu perkembangan penyakit ini.
Pengendalian
- Memotong cabang dan ranting yang terserang jamur dan kemudian dikubur dalam tanah.
- Membersihkan miselium yang menempel pada cabang yang sakit dan diolesi fungisid
- Menghilangkan dan memusnahkan sumber infeksi yang terdapat di dalam maupun di luar kebun.
Penyakit Akar
Gejala Serangan :
- Penyakit akar disebabkan oleh 3 jenis jamur ganoderma yang berwarna merah, coklat dan akar putih.
- Serangan ketiganya menyebabkan daun menguning, layu dan akhirnya gugur dan berujung pada kematian tanaman.
Penyebaran
- Penularan dengan kontak akar sakit dengan tanaman yang sehat.
- Penyakit akar coklat disebabkan jamur Fomes Lamaoensis Murr menular dengan sangat lambat.
- Penyakit akar putih disebabkan jamur Fomes Lignosus Kloffzch dapat menjalar bebas di dalam atau di atas tanah.
Pengendalian
- Tanaman yang telah mati harus dibongkar berikut akar-akarnya sampai bersih. Lubang bekas bongkaran diberi belerang sebanyak kurang lebih 600 gr setiap lubang. Lubang tersebut tidak ditanami selama paling tidak satu tahun.
- Untuk mencegah penyebaran ke tanaman lain, perlu dibuat parit isolasi sedalam 80 cm dengan lebar 30 cm pada setiap satu baris di luar tanaman yang mati.
- Miselium pada permukaan akardibersihkan dengan sikat dan kemudian diolesi fungisida.
Layu Buah Muda [Pentil]
- Merupakan penyakit fisiologis berupa gugur buah yang terjadi masih muda [70-90 %].
- Buah muda [pentil] yang sudah berumur lebih dari 2,5 bulan terbebas dari penyakit ini.
- Penyebab penyakit ini adalah persaingan nutrisi antara pentil dengan pertunasan dan buahbuah dewasa.
- Pengendalian penyakit ini melalui pemupukan yang tepat, tidak memangkas tanaman kakao dan pohon penaung secara drasti
SUMBER BACAAN
Balai Besar Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian [2008]. Budidaya Kakao. Badan Penelitian Dan Pengembangan dan Pertanian.
Cocoa Sustainability Partnership [2017]. Kurikulum Nasional Nasional dan Modul Pelatihan Kakao.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan [2010]. Budidaya dan Pasca Panen Kakao.
=====O=====