PENYAKIT TANAMAN KOPI
KARAT DAUN
Biologi
Penyakit karat daun disebabkan oleh jamur “Hemileia vastatrix”. Siklus hidup jamur ini dimulai dari saat infeksi daun tanaman kopi oleh spora jamur karat daun [Gambar 42].
Gambar 42. Siklus hidup jamur karat daun kopi.
Spora jamur menginfeksi daun kopi melalui stomata. Miselia tumbuh di antara sel dan menghasilkan parasit [haustoria] yang menembus ke dalam sel daun. Haustoria menyerap nutrisi dan mematikan sel daun. Ditandai munculnya bercak kuning di sebalik daun. Tergantung pada suhu dan kelembaban di sekitar tanaman, proses infeksi memakan waktu 24 – 48 jam disertai pelepasan sebanyak 300 – 400.000 spora.
Gejala
Awalnya, bercak ringan warna kuning mulai terlihat di permukaan bawah daun kopi. Selanjutnya, berubah menjadi kuning tua dan merubah mirip tepung yang disebut uredospora. Dengan bertambahnya waktu, infeksi jamur semakin melebar. Koloni jamur hampir menutupi sebagian besar permukaan daun. Pada serangan sangat berat, jamur menyelimuti sebagian besar permukaan daun. Proses fotosintetis nyaris terhenti. Daun menguning dan akhirnya rontok. Tajuk tanaman kopi berangsur gundul [Gambar 43].
Gambar 43. Intensitas serangan jamur karat tanaman kopi.
Pengendalian
- Genetik: pemanfaatan varietas kopi tahan serangan penyakit jamur karat daun.
- Kultur teknis: mengikuti petunjuk GAP, yang meliputi sanitasi lingkungan kebun, pemupukan, pemangkasan tanaman kopi dan pohon penaungnya.
- Fungisida nabati: penyemprotan daun dengan ekstrak biji mahoni konsentrasi 0,1 – 0,2 %.
- Fungisida kimia: penyemprotan larutan tembaga [Cu] secara terbatas dan terkendali.
BERCAK DAUN
Biologi
Penyakit bercak daun disebabkan oleh serangan jamur “Cercospora coffeicola”. Ditandai oleh kemunculan bercak berdiameter 15 mm di atas dan bawah permukaan daun. Bercak berwarna coklat di bagian tengahnya dan dikelilingi oleh cincin kuning. Konidiofor berbentuk untaian fasikel 3 – 30 batang tumbuh di sekitar kloroplas [Gambar 44].
Gambar 44. Bercak coklat pada permukaan daun kopi.
Patogen tersebar lewat spora [konidia] yang terbawa angin atau percikan hujan terutama terjadi pada siang hari saat suhu lingkungan naik.
Gejala
Daun mengalami kerontokan. Luas fotosintetis daun berkurang drastis menyebabkan daya tahan tanaman melemah. Ketika serangan jamur makin parah, buah mengalami pematangan dini [prematur]. Secara acak, muncul buah merah di antara dompolan buah hijau. Saat musim panen tiba, buah yang matang dini mengering saat mayoritas buah hijau sehat berubah merah [Gambar 45].
Gambar 45. Serangan jamur pada daun dan buah kopi.
Pengendalian
- Kimiawi: penyemprotan daun dengan fungisida secara terkontrol dan terkendali.
- Kultur teknis: pemangkasan pohon kopi dan pelindungnya supaya sinar matahari dapat langsung masuk ke sekitar tanaman.
- Sanitasi: memotong ranting yang terserang jamur dan menguburnya dalam tanah.
JAMUR UPAS
Biologi
Penyakit ini disebabkan oleh jamur “Corticium salmonicolor”. Tumbuh subur di musim hujan, pada suhu udara antara 28 – 30o C dan kelembaban udara di atas 85 %. Pada awalnya, bagian daun yang terserang berwarna keperakan, lalu berubah menjadi merah jambu. Sebagian besar jamur merupakan lapisan miselium tipis yang tersusun atas 4 lapisan, yaitu [a] himenial, [b] subhimenial, [c] antara dan [d] lapisan basal [Gambar 46].
Gambar 46. Anatomi bercak jamur merah pada daun kopi
Gejala
Secara mikroskopis, jamur upas awalnya berbentuk seperti sarang laba-laba. Berwujud, lapisan hifa tipis berwarna putih dan menyelimuti kulit batang. Jamur ini bersifat parasit dan memiliki miselia penghisap nutrisi dan air dari akar. Mengakibatkan cabang, ranting dan buah layu mendadak.
Pengendalian
- Mekanik: memotong bagian pohon yang terserang jamur dan menguburnya ke dalam tanah.
- Kultur teknis: pemangkasan tanaman kopi dan pohon penaungnya.
- Kimiawi: penyemprotan dengan fungisida secara terbatas dan terkontrol.
KANKER BELAH BATANG
Biologi
Kanker ini disebabkan oleh jamur Armillaria sp. Jamur ini berasal dari dalam tanah. Ketika pohon kopi kurang terawat, filamen jamur ini akan menginfeksi dan menyebar ke seluruh bagian pohon kopi. Infeksi jamur melewati 2 jalur. Pertama, melalui spora seksual yang terbawa udara. Kedua, kontak fisik antara akar pohon sakit dan akar pohon sehat.
Gejala
Pertumbuhan tanaman kopi melambat, daun menguning dan tajuk tanaman menipis. Gejala fase lanjut, muncul celah memanjang dari pangkal batang disertai pertumbuhan Rhizomof. Tanaman kopi akan membusuk dan akhirnya mati [Gambar 47].
Gambar 47. Gejala pohon retak dan munculnya rhizomof.
Pengendalian
- Hayati: pemanfaatan jamur antagonis untuk membasmi jamur Armillaria di sekitar pohon kopi.
- Penghalang tanah: membuat parit pemisah selebar 1 m dari pohon yang sudah terinfeksi jamur.
- Kimiawi: tanah bekas cabutan tunggul pohon sakit disemprot fungisida.
JAMUR AKAR
Biologi
Penyakit ini bersumber dari 3 jenis jamur, yaitu jamur akar putih, akar coklat dan akar hitam [Gambar 48].
Gambar 48. Jenis jamur akar pada tanaman kopi.
Miselium jamur mempunyai lendir, bersifat lengket dan bisa. melilit permukaan akar. Akibatnya, akar akan melunak dan akhirnya busuk. Aliran nutrisi dan air dari tanah ke seluruh bagian tanaman menjadi terhambat. Mekanisme serupa terjadi pada serangan jamur akar hitam, namun berlangsung lebih cepat. Pohon kopi bisa mati secara mendadak.
Gejala
Serangan ketiga jenis jamur tersebut memberikan gejala yang mirip. Daun tanaman kopi akan menguning, layu dan akhirnya rontok [Gambar 49].
Gambar 49. Gejala serangan penyakit jamur akar.
Notasi A menunjukkan serangan jamur akar pada fase medium. Sebagian daun layu tanaman kopi mulai menguning, berubah coklat dan layu mendekati rontok. Pohon notasi B sudah terinfeksi jamur lewat persinggungan akar. Daun sudah terlihat layu. Notasi C menunjukkan serangan sudah masuk ke fase akhir, saat sebagian besar daun sudah rontok.
Pengendalian
- Kultur teknis: tanaman kopi sakit dibongkar dan dibakar. Bekas lubang galian disemprot dengan fungisida atau belerang [S].
- Biologis; pangkal batang diolesi dengan Trichoderma sp.
- Mekanik: membuat parit isolasi, lebar 60 cm dan panjang 90 cm. Kedalaman parit menyesuaikan dengan panjang akar supaya kontak antar pohon lewat akar bisa dicegah [Gambar 50].
Gambar 50. Penularan jamur lewat kontak akar pohon kopi.
Nematoda Parasit
Nematoda adalah hewan invertebrata sejenis cacing. Ukurannya sangat kecil, panjang 0,15 – 5 mm dan lebar 2 – 100 µm. Terdapat 3 jenis nematoda penghasil parasit, yaitu Pratylenchus coffeae, Radopholus similis dan Meloidogye spp. Ketiganya menyerang bagian akar tanaman kopi. Mulut nematoda parasit berbentuk stilet, seperti jarum suntik. Berfungsi untuk menusuk dinding akar dan mengisap cairannya. Nematoda berkembang biak dengan telur. Bersifat endoparasit, menyerang dan menetap di dalam jaringan akar. Sebagian lain, cacing bermigrasi ke dalam tanah. Siklus hidup nnematoda berlangsung 4 – 8 minggu melalui tahapan penetasan telur, pertumbuhan cacing dewasa dan pergantian kulit [Gambar 51].
Gambar 51. Siklus hidup nematoda.
Gejala
Parasit nematoda merusak akar sampai habis. Akar tidak lagi mampu menyerap dan menyalurkan air dan nutrisi dari dalam tanah ke organ tanaman. Pertumbuhan tanaman melambat, daun menguning dan akhirnya kering dan rontok [Gambar 52].
Gambar 52. Gejala serangan nematoda pada akar.
Sebelum terkena serangan nematoda, akar serabut tanaman kopi masih utuh dan dalam jumlah memadai [A]. Setelah serangan nematoda, akar serabut berkurang secara signifikan [B]. Tanaman kopi mudah dicabut karena ikatannya dengan tanah sangat minimal [C]. Pertumbuhan tanaman kopi terhambat. Daun-daun menguning, layu dan gugur [D].
Pengendalian
- Genetik: penggunaan klon unggul tahan nematoda, seperti Robusta BP 961 dan BP 308.
- Kultur teknis: pemupukan berbasis organik [kompos dan pupuk kandang] untuk memacu pertumbuhan akar.
- Pemanfaatan agens hayati jamur mikoriza Gigaspora margarita.
- Pestisida nabati: penyemprotan dengan ekstrak biji dan daun mimba.
- Nematisida kimia: karbamat, aldikarb dan oksamil secara terkendali.
DAFTAR RUJUKAN [BAGIAN I – IV]
Direktorat Jenderal Perkebunan [2003]. Musuh alami, hama, dan penyakit tanaman kopi. Proyek Pengendalian Hama Terpadu Perkebunan Rakyat. Jakarta: Direktorat Perlindungan Perkebunan. Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan. Departemen Pertanian.
Harni, R et-al [2015]. Teknologi Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman Kopi. Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian. Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian.
Li Lu., et-al., [2022]. Comprehensive Review of Fungi on Coffee. Pathogens, April, 11 [4].
Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 49/Permentan/Ot.140/4/2014. Pedoman Teknis Budidaya Kopi Yang Baik. Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian.
Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 05/Permentan/Kb.410/1/2018 Tentang Pembukaan Dan/Atau Pengolahan Lahan Perkebunan Tanpa Membakar. Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian.
[BAGIAN IV SELESAI]