Blog

Get informed about our latest news and events

MATERI PELATIHAN MANAJEMEN KAFE

MATERI PELATIHAN MANAJEMEN KAFE

 

PUSAT PELATIHAN KOPI DAN KAKAO

[COFFEE and COCOA TRAINING CENTER]

 

 

 

YAYASAN ST. PIGNATELLI

Jl. Duwet I Karangasem Laweyan PO BOX 227
Surakarta

2020

 

PENDAHULUAN

Bisnis kopi bukan hanya booming, tetapi juga segmentasi. Pertumbuhan gerai kopi siap saji [Kafe] terus bergerak naik secara signifikan. Brand kafe segmen atas terus bermunculan secara ekspansif dan membuka ratusan cabang di berbagai kota besar. Di sisi lain, kafe segmen menengah ke bawah juga tumbuh lebih cepat. Mencoba mengambil segmen pasar yang tidak terlayani oleh Kafe papan atas. Kedua segmen Kafe tersebut berbeda platform dalam aspek, investasi, ukuran dan interior ruangan, asesoris, menu dan lokasi. Usaha kafe harus dimulai dari pengambilan keputusan strategi dalam bentuk rencana usaha [business plan]  untuk memilih segmen pasar mana yang akan diraih. Materi manajemen ini merupakan lanjutan bagi peserta kursus kopi reguler yang berkeinginan untuk mendirikan kafe.

MATERI KURSUS

  • PEMAHAMAN USAHA KAFE

Bisnis adalah kegiatan usaha individu atau kelompok secara terorganisasir untuk meraih keuntungan [profit]. Usaha ini merupakan salah satu bisnis layanan jasa minuman berbasis kopi yang disajikan dalam konsep,

  1. ruangan tertutup [indoor]
  2. pelataran [out door]
  3. garasi/beranda
  4. kios
  5. portabel [caravan, grobak dorong, sepeda]
  6. take away/grab & go

Bisnis berbasis pelayanan perlu memiliki tema dan desain untuk menarik lebih banyak kostumer datang. Tematik adalah unsur spesifik yang menjadi corak/karakter sebuah kedai dan bertujuan menarik konsumen dari segmen komunitas tertentu. Tema diaktualisasikan dalam bentuk desain, antara lain,

  1. nama kedai
  2. simbol/logo
  3. petunjuk jalan masuk
  4. dekorasi
  5. furniture
  6. musik
  7. kostum karyawan
  • MANAJEMEN KAFE

Manajemen adalah pengelolaan sumber daya untuk mencapai tujuan bisnis secara efektif dan efisien melalui pembentukan organisasi untuk melakukan tugas,

  1. Perencanaan: menenetapkan rencana bisnis pendirian kafe, yang meliputi investasi, target keuntungan dan cara meraihnya.
  2. Pengorganisasian: membentuk satuan kerja SDM kedai yang meliputi bagian produksi seduhan, administrasi dan keuangan.
  3. Pengarahan: memberikan petunjuk, dorongan dan motivasi kepada semua SDM dalam rangka mencapai target penjualan dan memperkuat daya saing.
  4. Pengendalian: mengawasi dan mengoreksi kinerja satuan kerja agar berjalan sesuasi rencana atas dasar standar prestasi.
  • JENIS MANAJEMEN PRODUKSI

Mengarahkan dan mengendalikan secara sistematis proses transformasi input produksi [karyawan, bahan baku, metoda dan alat/mesin] menjadi seduhan siap saji sampai meja konsumen. Unsur manajemen produksi meliputi aspek,

  1. Penentuan tahapan proses produksi seduhan berbasis jenis alat seduh
  2. Perhitungan kapasitas produksi kedai [jumlah cangkir seduhan/satuan waktu] atas dasar jenis alat seduh.
  3. Pengendalian rantai pasok bahan baku.
  4. Pengalokasian karyawan [SDM] agar diperoleh kinerja optimal untuk memenuhi kebutuhan pelanggan baik dari segi julah, mutu dan waktu penyajian.
  5. Pengendalian operasional untuk memastikan tahapan proses penyeduhan dijalankan sesuai SOP untuk menjamin mutu seduhan dengan harga kompetitif.
  • MANAJEMEN KEUANGAN

Melakukan perencanaan dan pengendalian keuangan kedai yang meliputi,

  1. Penyusunan anggaran investasi dan modal kerja untuk keperluan operasional usaha.
  2. Kalkulasi harga pokok seduhan per cangkir atas dasar biaya langsung, biaya tidak langsung, biaya operasional dan biaya overhead.
  3. Kalkulasi penerimaan dan perhitungan neraca kas [laba rugi] dan pengendalian anggaran.
  • MANAJEMEN PEMASARAN

Manajemen pemasaran berbasis kepuasan konsumen merupakan konsep yang cocok diterapkan untuk mendukung kelangsungan bisnis kafe.

Elemen dari manajemen berbasis kepuasan konsumen adalah,

  1. Menjadikan konsumen sebagai prioritas utama. Konsumen adalah raja dengan menyajikan mutu seduhan kopi terbaik disertai pelayanan prima.
  2. Mempermudah konsumen untuk memilih dan membeli produk kedai sesuai dengan kesukaan konsumen.
  3. Melakukan promosi berbasis WOM [word of mouth] atau sering disebut “getok-tular” dari mulut ke mulut.
  4. Membuat rencana pemasaran akurat untuk menghadapi persaingan.
  5. Merancang strategi pemasaran berbasis digital on-line.

 

=====O=====

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

× WhatsApp